‘aku
suka sama kamu Bisma..’ ucap seorang gadis manis pada seorang cowok yang kini
duduk di sampingnya.
Lelaki
yang ada disampingnya kemudian menoleh ke arahnya dengan tatapan sinisnya. Laki
laki bernama Bisma tadi tersenyum namun entah apa makna dari senyumnya tadi.
‘ok..
gue mau jadi cowok lo kok..’ ucap Bisma
‘beneran
Bis..?!’ ucap Melody sambil tersenyum senang sambil menggenggam tangan Bisma
‘iya..
tapi lo jangan nyesel suka sama gue..’ ucap Bisma
‘gue
nggak akan pernah nyesel Bisma..’ jawab Melody
‘lo
liat aja nanti.. gue nggak akan bertanggung jawab kalau lo nyesel nanti..’ ucap
Bisma
Sejak
hari itu Bisma dan Melody resmi menjadi sepasang kekasih. Hari pertama ini
Bisma hanya diam sambil sesekali bernyanyi dengan earphone yang setia berada
ditelingannya, sedangkan Melody hanya duduk sambil memeluk lengan Bisma
diiringi tersenyum.
Malam
telah larut tapi Melody masih setia bergelayut di lengan Bisma. Bisma beranjak
berdiri membuat Melody sedikit terkejut. Bisma menengok ke arah Melody yang
gelagapan karena dia langsung berdiri saat Melody masih asik dengan lengannya.
‘lo
mau pulang nggak..??’ tanya Bisma sambil menaik turunkan alisnya
Melody
mengangguk pelan. Dia mengikuti langkah Bisma yang sudah berjalan duluan di
hadapannya. Dia berusaha mengejar langkah Bisma, namun langkah Bisma terlalu
sulit untuk diimbanginya. Sampai akhirnya Melody pun pasrah mengikuti Bisma
dari belakang.
‘Bisma..
kamu mau kemana..??’ tanya Melody saat Bisma membelokan jalannya di sebuah
gang.
‘gue
mau pulanglah.. lo pulang aja sendiri.. rumah lo depan kan..’ ucap Bisma yang
sudah cukup jauh
‘Bisma..
aku nggak berani Bisma..’ ucap Melody yang langsung berlari menghampiri Bisma
‘ehh..
rumah lo kan cuma disitu doang.. ngapain
lo nyusul gue.. rumah gue masih jauh tauk..’ ucap Bisma masih sambil melangkah
‘tapi
Biss.. aku beneran takut.. di depan sana kan suka ada preman yang mabuk..’ ucap
Melody berusaha mensejajari langkah Bisma yang sangat cepat itu
‘huuufttt..
lo nyusahin banget sih.. yaudah kita balik gue anterin lo balik..’ ucap Bisma
sambil membalik arah jalannya.
‘makasih
ya Biss.. kamu emang pacar yang baik..’ ucap Melody sambil tersenyum dan mengikuti langkah Bisma lagi
Malam
ini malam paling indah untuk Melody.
Orang yang di kaguminya dari dulu kini menjadi kekasihnya, Melody sudah tau
benar sikap dingin dan acuh dai seorang Bisma, namun entah mengapa hatinya
selalu saja tak bisa berpaling dari pemuda super cuek itu.
‘gue
balik..’ ucap Bisma ketika mereka telah sampai di depan gerbang rumah Melody.
‘hati
hati ya Bisma..’ ucap Melody sambil mencium pipi Bisma sekilas
Bisma
tak menyangka sama sekali jika Melody akan senekat itu menciumnya, namun dengan
cuek dia langsung berjalan kembali melewati jalan yang harusnya tak dia lewati
sementara melody langsung masuk ke dalam rumahnya. Melody melewati papanya yang
sedang nonton tv di ruang depan membuat papanya sedikit bingung karena melody
selalu mengucapkan salam sebelum masuk rumah setelah itu dia akan sekedar
menawarkan teh atau apalah untuk papanya namun hari ini nihil, melody langsung
masuk kedalam rumah bahkan cuek dengan papanya ini.
Melody
kini berada di dalam kamarnya, dia tersenyum sambil memeluk gulingnya dengan
gemas. Dia mengingat ingat kejadian hari ini lalu membuat tanda love di
kalender, tepatnya pada tanggal hari ini, karena menurutnya hari ini tak boleh
dilupakan selamanya, jadi dia harus mengingatnya dan ini adalah salah satu
caranya mengingat hari jadinya dengan Bisma.
Sinar
mentari mengusik tidur lelap Melody. Sesegera mungkin melody bangun dan
langsung sibuk di kamar mandi kamarnya. Setelah 15 menit lamanya Melody sudah
manpak cantik dengan kaos lengan panjang biru dan celana pensil berwarna hitam
yang serasi dengan pakaiannya.
‘aku
mau ke rumah Bisma akhh.. pasti nggak ada yang masak buat dia..’ ucap Melody
sebelum menuruni tangga yang menghubungkan lantai satu dan lantai dua.
Melody
langsung turun dari tangga lalu menemui ayahnya yang sedang sarapan pagi.
Melody mencium pipi ayahnya lalu duduk di kursi meja makan yang berada di dekat
ayahnya sarapan.
‘pa..
aku mau main ya pa..’ ijin Melody
‘main
kemana..??’ selidik papa Melody
‘biasa
pa..’ ucap Melody
‘ya
sudahlah terserah kamu..’ ucap papa Melody
‘ya
udah pa.. aku pergi dulu ya pa..’ ucap Melody yang langsung meraih tangan
papanya yang hendak menyendok nasi dari piringnya lalu berlari menuju pintu
keluar
‘eh..
eh.. eh.. kamu nggak sarapan dulu...’ teriak papa Melody karena Melody sudah
cukup jauh
‘enggak
pa..’ ucap melody juga berteriak
Melody
langsung berlari masuk ke gang dan mulai berjalan santai ketika menemukan jalan
besar lagi. Dia tak sabar untuk segera sampai di rumah Bisma, nafasnya sedikit
tersengal karena memang dia tak pernah berlari sejauh itu sebelumnya. Akhirnya
Melody sampai juga di depan sebuah rumah berpagar keperakan yang pasti rumah
itu adalah rumah yang ditujunya.
Melody
langsung masuk begitu saja karena pagar depan tidak terkunci. Setelah sampai di
depan pintu utamapun dia hanya geleng geleng kepala karena ternyata pintunya
juga tak terkunci. Melody langsung masuk saja ke dalam, dia tau seluruh seluk
beluk di rumah Bisma karena Melody sudah cukup lama menjadi teman dingin Bisma.
(maksudnya temenan tapi nggak di anggep, cuma di cuekin mulu..).
Melody
langsung berjalan menuju dapur, dia membuka kulkas lalu mengambil semua
keperluannya untuk membuat sarapan pagi untuk Bisma. Setengah jam sudah Melody
berada di dapur bergulat dengan kompor dan bumbu bumbu masakan, sedangkan Bisma
baru saja turun dari kamarnya yang ada di lantai atas karena baru saja bangun
tidur. Bisma langsung mencium bau harum dari dapurnya. Dia tau siapa lagi kalau
bukan Melody yang hampir setiap harinya datang untuk sekedar membangunkannya itu
yang ada di dapurnya. Entah kenapa Bisma menerima Melody padahal Bisma sama
sekali tak menganggap Melody.
‘udah
bangun Bisma..’ ucap Melody sambil tersenyum ke arah Bisma sambil membawa hasil
masakannya ke meja makan
‘masak
apa lo..??’ tanya Bisma
‘masak
yang ada di kulkas aja Biss..’ jawab Melody sekenanya
‘iya..
menunya apaan..’ ucap Bisma
‘kamu
liat aja sendiri dong..’ ucap Melody
‘huufffttt...
gue males makan..’ ucap Bisma setelah melihat apa yang di masak Melody
‘kapan
sih Biss kamu mau makan Sayur.. sayur kan bagus buak kamu biar nggak sekurus
sekarang..’ ucap Melody
‘haduhh..
lo kapan sadar si kalau gue nggak suka sayur.. jadi sampai kapanpun gue nggak
akan makan sayur..’ ucap Bisma
‘aku
bikinin nasi goreng ya..’ ucap Melody
‘nggak
usah.. gue udah nggak laper.. lo bikinin gue capuchino aja deh..’ ucap Bisma
sambil memasang earphone nya di telinganya
Melody
langsung kembali ke dapur dan membuatkan pesanan Bisma. Tak memerlukan waktu
lama, Melody sudah kembali dengan secangkir capuchino ditangannya, dia
meletakkannya di meja yang ada di dekat Bisma yang sedang bersenandung. Melody
langsung pergi ke meja makan dan membereskan masakannya tadi, setelah selesai
barulah dia kembali menemui Bisma dengan cangkir capuchinonya yang sudah
kosong.
‘Bisma..
makan di luar yuk..’ ajak Melody setengah berteriak karena earphone Bisma masih
setia menyumpal telinga Bisma.
‘males
gue.. kalau lo mau, lo pesen aja..’ jawab Bisma
Mau
tidak mau Melody hanya diam saja, sebenarnya dia sudah sama sekali tak berminat
untuk sarapan, dia hanya ingin melihat lelaki yang dicintainya itu agar sekali
kali mau makan masakannya. Selama ini Bisma tak pernah mau makan masakannya,
paling paling hanya makan lalapan yang di sediakannya atau sekedar makan nasi
goreng yang dibuatnya, tapi jika dia masak masakan selain itu Bisma sama sekali
tak mau menyentuhnya.
‘kenapa
muka lo..??’ ucap Bisma sambil melepaskan salah satu earphonenya dari
telingannya.
‘Bete..’
jawan singkat Melody
‘jadi
lo udah nyerah jadi pacar gue..??’ ucap Bisma
‘bukan..
aku bete bukan karena nggak tahan sama kamu, tapi aku bosen aja diem..’ ucap
Melody
‘gue
kirain.. ya udah kita ketaman kemaren gimana..??’ ucap Bisma
Melody
langsung mengangguk sambil tersenyum ke arah Bisma. Bisma langsung berdiri
tanpa mandi lebih dahulu dan masih dengan kaos putih dan boxernya berjalan
hendak keluar rumah.
‘Bisma..!!’
teriak Melody
‘apa..??’
tanya Bisma hanya menoleh
Melody
hanya menunjuk ke arah celana Boxer Bisma yang cukup ketat, Bisma mengarahkan
pandangannya pada celana Boxernya dan langsung berlari menaiki tangga sedangkan
Melody hanya bisa geleng geleng kapala. 15 menit Bisma berada di atas membuat
Melody cukup bosan, namun mengingat kejadian kemarin Melody malah melupakan kebosanannya
tadi sampai Bisma akhirnya turun namun berbeda dengan tadi, kini Bisma
menggunakan kaos berwarna hitam dengan jaket berwarna cokelat dan celana
jeansnya.
‘yukk
pergi..’ ucap Bisma dingin
Melody
mengangguk lalu mengikuti langkah Bisma yang selalu tak dapat di sejajarinya
itu.
Sebulan
kemudian...
‘semoga
kali ini Bisma mau..’ ucap Melody sambil memeluk kotak makanan yang berisi nasi
goreng brokoli
Sudah
hampir satu jam Melody menunggu Bisma di bangku taman kampus, namun Bisma belum
juga menampakkan batang hidungnya. Dengan semangat Melody tetap menunggu
kedatangan Bisma sampai akhirnya Melody melihat Bisma sedang asik membaca komik
sambil tiduran di atas rumput.
‘huufftt...
ternyata kamu disitu Bisma..’ ucap Melody sambil beranjak berdiri dengan malas
Melody
duduk di dekat Bisma yang masih asik dengan earphone dan komiknya. Melody
mengambil komik yang Bisma baca dan Bisma langsung duduk sambil memamerkan
wajah marahnya menghadap wajah Melody.
‘apa
apaan si dy.. gue lagi asik baca tau nggak..’ bentak Bisma
‘sekarang
mendingan kamu makan siang dulu deh.. bacanya bisa entar lagi..’ ucap melody
sambil menyodorkan kotak makanan yang dia bawa
Bisma
langsung mengambil kotak makanan itu lalu membuangnya di atas rerumputan.
Setelah itu dia mengambil komiknya yang masih ada di tangan melody.
‘lo
tau gue nggak suka di atur..!!’ ucap Bisma yang langsung meninggalkan Melody,
sedangkan Melody hanya bisa menangis sesegukan di taman kampus itu.
Melody
segera menghapus air matanya, dia tau kalau Bisma tak suka mendengarnya
menangis, hanya karena rasa cintanya pada Bisma yang begitu besar meskipun
selama pacaran dengan Bisma dia hanya tersakiti namun bisa dekat dengan Bisma
saja dia sudah merasa senang meski batinnya terluka.
Hari
berikutnya Melody kembali membawakan bekal untuk Bisma namun Bisma tak muncul
di depannya, mungkin Bisma masih marah padanya fikirnya. Seorang lelaki tiba
tiba saja mendekatinya.
‘heyy..’
sapa lelaki itu
‘ehh
Rafa..’ ucap melody sambil tersenyum
‘kamu
nungguin Bisma lagi ya..’ ucap Rafa
‘iya
Raff..’ ucap melody sambil tersenyum tulus
‘apa
lo nggak capek disakitin terus sama Bisma..??’ tanya Rafa
‘dia
nggak pernah nyakitin gue.. gue yang selalu nyari gara gara sama dia..’ ucap
Melody
‘huufftt..
terserah pendapat lo aja deh.. emm.. itu boleh buat gue nggak gue laper nih..’
ucap Rafa sambil menunjuk bekal yang ada di pangkuan melody
‘kayaknya
Bisma nggak mau nemuin aku deh.. ya udah ini buat kamu aja.. kalau nggak enak
aku nggak tanggung ya.. soalnya Bisma nggak pernah mau makan apa yang aku
bikin..’ ucap Melody sambil tersenyum simpul
Hati
Rafa miris mendengar penuturan gadis manis yang ada di depannya kini. Dia
segera membuka bekal yang dibawa melody lalu memakan nasi goreng dengan telur
mata sapi di atasnya itu dengan lahap.
‘kayaknya
Bisma perlu di bawa ke rumah sakit deh..’ ucap Rafa
‘loh
kok gitu..??” ucap Melody
‘masa
masakan seenak ini dia nggak mau makan..’ ucap Rafa dengan mulut penuh terisi
‘jangan
muji aku deh Rafa.. patokan aku ya hanya Bisma.. kalau dia tak mau memakannya berarti
nggak enak..’ ucap Melody
‘ssiiittt...’
ucap Bisma sambil memukul pohon tempatnya bersembunyi setelah tadi dia melewati
taman dan melihat Melody tak sendiri.
‘jadi
lo mau main gila di belakang gua.. lo udah berani main main sama gue..’ ucap
Bisma lirih sambil tersenyum tipis melihat Rafa dan Melody yang duduk
berdampingan
‘Rafa..
gue pulang dulu ya, kotak makannya lo bawa aja, gue punya banyak kok lagian
makanannya belum abis kan..’ ucap Melody yang tanpa menunggu jawaban Rafa
langsung meninggalkan taman kampu dan berlari menuju taman kompleks dimana dia
menyatakan cintanya terhadap Bisma sebulan yang lalu.
Melody
menangis sejadi jadinya di gazebo taman yang cukup sepi itu. Dia tak tau lagi
bagaimana cara agar Bisma sedikit saja menghargainya atau setidaknya
menganggapnya ada.
‘jadi
sekarang lo nangis setelah main dibelakang gue..’ ucap Bisma mengagetkan Melody
Melody
langsung menghapus semua air matanya.
‘maksud
kamu apa Bisma..??’ tanya Melody
‘gue
liat lo di taman kampus lagi selingkuh sama si Curut..’ ucap Bisma sinis
‘Bisma
aku sama Rafa nggak ada hubungan apa apa Bisma.. sumpah aku sama dia nggak ada
hubungan apa apa..’ ucap Melody sambil memegangi lengen Bisma
‘lo
fikir dengan lo sumpah.. dengan lo nangis dan ngotorin baju gue gue percaya..
lagian gue emang nggak pernah suka sama lo, jadi tersrah lo mau jalan sama
siapa aja yang lo suka..’ ucap Bisma yang melepaskan pegangan Melody dengan
paksa lalu meninggalkan melody sendirian
‘apa
kamu semarah itu Bisma sampai kamu bilang kamu nggak pernah mencintai aku..
atau memang aku yang bodoh mencintai kamu selama ini..’ucap Melodi sambil
menenggelamkan wajahnya di antara lututnya yang dipeluknya.#bisadibayangkan?
Pagi
pagi sekali Melody sudah ada di depan rumah Bisma. Saat Bisma keluar dari rumah
melody langsung menyodorkan kotak makanan pada Bisma.
‘Bisma..
aku janji aku nggak akan deket deket dengan cowok lain lagi Bisma.. tapi pliss
maafin aku Bisma..’ mohon Melody
‘sorryy..
gue nggak butuh makanan sampah lo itu..’ ucap Bisma sambil menampik kotak
makanan yang dibawa Melody.
‘Bisma..
apa sih salah aku.. apa salah makanan yang aku bikin.. apa sehina itu aku atau
sebenci itu kamu sampe selalu buang makanan yang aku bikin..’ ucap Melody
dengan mata berkaca kaca
‘lo
emang nggak salah apa apa sama gue.. tapi gue muak sama sikap lo yang sok sabar
ngehadapin gue, tapi nyatanya lo main belakang sama orang lain..’ ucap Bisma
‘dulu
kamu bilang ke aku kalau aku bakal nyesel suka sama kamu dan sekarang aku
bilang sama kamu.. aku NYESEL CINTA SAMA KAMU BISMA..!!’ teriak Melody lalu
berlalu pergi entah kemana.
‘bagus
deh dia pergi.. jadi nggak ada lagi yang ngegangguin hidup gue..’ ucap Bisma
sambil memasangkan benda kacil kesayangannya di telinganya apalagi kalau bukan
earphonenya.
Sehari..
dua hari.. tiga hari.. seminggu... dua minggu.. hingga sebulan lamanya Bisma
tak bertemu dengan Melody. Bukan perasaan tenang karena tak ada yang
mengganggunya yang dia dapat, malah yang ada adalah rasa bersalahnya telah
menyakiti gadis manis bernama Melody itu.
‘aaaaarrrgggggggghhhhhhh...!!
kok gue malah ngerasa kahilangan dia sih..’ teriak Bisma di dalam kamarnya
sambil menjambak rambutnya sendiri
Bisma
segera mengambil ponselnya lalu mengirim pesan singkat untuk Melody.
From
: Bisma
Gue
pengen ketemu lo di Cafe biasa kita jalan..
gue
janji nggak bakal bikin lo nangis kali ini..
gue mohon lo mau ketemu gue..
Bisma
Melody
agak kaget ketika menerima pesan singkat dari mantan kekasihnya yang masih
sangat dicintainya itu. Melody segera berkemas untuk menemui Bisma dan
memberikan undangan pernikahannya pada Bisma.
Melody
kini mengedarkan pandangannya ke segala arah mencari sosok lelaki yang sudah
sebulan lebih tak terlihat dan tak menghiasi hidupnya lagi dengan kata kata
dinginnya maupun kecuekannya. Dengan senyum kecil Melody mendekat ke arah Bisma
berada.
‘haii
Bisma..’ sapa Melodi
‘haii
dy.. huufftt.. akhirnya kamu dateng juga..’ ucap Bisma dengan nafas beratnya
‘aku
nggak salah dengerkan Biss.. kamu nggak pake kata..’ ucap Melody
‘maafin
aku dy.. selama ini aku selalu aja bikin kamu sakit hati.. bikin kamu nangis..
dan nggak pernah bisa bikin kamu seneng..’ ucap Bisma
‘nggak
kok Biss.. seluruh kenangan aku sama kamu itu aku anggep sebagai kenangan
terindah dalan hidup aku..’ ucap Melody
‘aku
mau nebus semua kesalahan aku ke kamu dy.. aku mau kita balikan dy..’ ucap
Bisma
‘semoga
kamu ngerti Bis.. maaf sungguh ku tak bisa untuk kembali pada sama kamu
Bisma.. aku akan menikah minggu depan
dengan Rafa.. ini undangan buat kamu.. aku mohon sama kamu ngertiin aku
Bisma..’ ucap Melody yang langsung pergi meninggalkan Bisma dengan deraian air
mata
‘maaf
Bisma.. aku tak sanggup lagi buat kamu sakiti Bisma..’ batin Melody
‘Aaarrgggghhhh...’
geram Bisma sambil meremas hancur undangan yang ada di tangannya
From
: Bisma
Kenapa
sih kamu ninggalin aku di saat aku udah mecintaimu..
Aku
sangat mencintaimu Dy..
I
♥
U Melody
‘kenapa
baru sakarang kamu mencintaiku Bisma.. kenapa kamu selalu terlambat menyadari
keberadaanku Bisma..’ batin Melody sambil menangis di dalam kamarnya karena dia
tak ingin papanya tau dia sebenarnya sama sekali tak mencintai Rafa
Hari
ini hari paling berat untuk dijalani Bisma. Bisma sudah rapi dengankemeja dan
jasnya. Mata merahnya tak dapat disembunyikannya karena semalaman dia tidak
tidur, terlebih dia juga sempat menangis.
‘jika
ini keputusanmu, aku ingin melihatmu bahagia meski hanya untuk kali ini saja..’
ucap Bisma sambil menatap dirinya dalam cermin
Di
tempat lain..
‘Bisma..
apa yang harus aku lakukan.. aku mencintaimu Bisma.. ‘ batin Melody sambil
memejamkan matanya
‘mbak..
mbak cantik sekali.. saya tinggal bmak
sendiri dulu.. selamat ya mbak..’ ucap penata rias yang baru saja selesai
merias Melody
‘haruskah
aku kabur untukmu Bisma..??’ batin Melody sambil menatap bayangannya dalam
cermin.
Semua
orang berdiri termasuk Bisma yang datang ke acara pernikahan Melody. Melody
menatap ke arah Bisma yang tersenyum getir ke arahnya. Melody masih terus
berjalan ke pelaminan di dampingi
papanya disampinya namun tiba tiba Melody menghentikan langkahnya. Dia berlari
ke arah Rafa.
‘Rafa..
maaf.. aku nggak bisa bohongin perasaan aku Raff.. aku mencintai Bisma..’ ucap
Melody sambil menangis di depan Rafa dan menggenggam tangan Rafa
‘pergilah.. raih Bisma dy.. aku yakin kamu akan bahagia
bersamanya..’ ucap Rafa
Bisma
sudah keluar dari tempat acara pernikahannya, namun tubuhnya masih terlihat di
depan gedung mewah tempat pelaksanaan pernikahan yang harusnya terjadi ini.
Melody langsung mengangkat gaunnya lalu berlari benghampiri Bisma. Melody
langsung memeluk Bisma dari belakang ketika dia kali dapat mengejar Bisma.
‘jangan
benci aku Bisma..’ ucap Melody sambil menangis
Bisma
menitihkan air matanya. Dia segera melepaskan pelukan Melody lalu berbalik
badan dan memeluk Melody yang lengkap dengan busana pernikahannya itu.
‘aku
mencintaimu dy..’ ucap Bisma di telinga Melody
‘aku
juga Bisma..’ ucap melody sambil membalas pelukan Bisma
‘jangan
pergi dariku dy..’ ucap Bisma semakin memper erat pelukannya.
‘nggak
akan pernah Bisma..’ ucap Melody
‘kamu
janji..’ ucap Bisma
‘aku
janji Bisma..’ ucap Melody
Bisma
melepaskan pelukannya pada melody, di dekatkannya wajahnya pada melody dan
cupppsss... Bisma mencium bibir Melody untuk yang pertama kalinya. Semua tamu
yang menghadiri yang harusnya pernikahan Rafa dan Melody bertepuk tangan,
sebagian dari mereka ada yang menangis terharu tak terkecuali papa Melody.
‘semoga
kamu bahagia Melody..’ lirih Rafael yang ikut melihat kejadian itu sambi
tersenyum
END