Minggu, 31 Maret 2013

Cerpen cinta Di saat aku mulai mencintaimu



‘aku suka sama kamu Bisma..’ ucap seorang gadis manis pada seorang cowok yang kini duduk di sampingnya.

Lelaki yang ada disampingnya kemudian menoleh ke arahnya dengan tatapan sinisnya. Laki laki bernama Bisma tadi tersenyum namun entah apa makna dari senyumnya tadi.

‘ok.. gue mau jadi cowok lo kok..’ ucap Bisma
‘beneran Bis..?!’ ucap Melody sambil tersenyum senang sambil menggenggam tangan Bisma
‘iya.. tapi lo jangan nyesel suka sama gue..’ ucap Bisma
‘gue nggak akan pernah nyesel Bisma..’ jawab Melody
‘lo liat aja nanti.. gue nggak akan bertanggung jawab kalau lo nyesel nanti..’ ucap Bisma

Sejak hari itu Bisma dan Melody resmi menjadi sepasang kekasih. Hari pertama ini Bisma hanya diam sambil sesekali bernyanyi dengan earphone yang setia berada ditelingannya, sedangkan Melody hanya duduk sambil memeluk lengan Bisma diiringi tersenyum.

Malam telah larut tapi Melody masih setia bergelayut di lengan Bisma. Bisma beranjak berdiri membuat Melody sedikit terkejut. Bisma menengok ke arah Melody yang gelagapan karena dia langsung berdiri saat Melody masih asik dengan lengannya.

‘lo mau pulang nggak..??’ tanya Bisma sambil menaik turunkan alisnya

Melody mengangguk pelan. Dia mengikuti langkah Bisma yang sudah berjalan duluan di hadapannya. Dia berusaha mengejar langkah Bisma, namun langkah Bisma terlalu sulit untuk diimbanginya. Sampai akhirnya Melody pun pasrah mengikuti Bisma dari belakang.

‘Bisma.. kamu mau kemana..??’ tanya Melody saat Bisma membelokan jalannya di sebuah gang.
‘gue mau pulanglah.. lo pulang aja sendiri.. rumah lo depan kan..’ ucap Bisma yang sudah cukup jauh
‘Bisma.. aku nggak berani Bisma..’ ucap Melody yang langsung berlari menghampiri Bisma
‘ehh.. rumah lo kan cuma disitu doang..  ngapain lo nyusul gue.. rumah gue masih jauh tauk..’ ucap Bisma masih sambil melangkah
‘tapi Biss.. aku beneran takut.. di depan sana kan suka ada preman yang mabuk..’ ucap Melody berusaha mensejajari langkah Bisma yang sangat cepat itu
‘huuufttt.. lo nyusahin banget sih.. yaudah kita balik gue anterin lo balik..’ ucap Bisma sambil membalik arah jalannya.
‘makasih ya Biss.. kamu emang pacar yang baik..’ ucap Melody sambil tersenyum  dan mengikuti langkah Bisma lagi

Malam ini malam paling indah untuk  Melody. Orang yang di kaguminya dari dulu kini menjadi kekasihnya, Melody sudah tau benar sikap dingin dan acuh dai seorang Bisma, namun entah mengapa hatinya selalu saja tak bisa berpaling dari pemuda super cuek itu.

‘gue balik..’ ucap Bisma ketika mereka telah sampai di depan gerbang rumah Melody.
‘hati hati ya Bisma..’ ucap Melody sambil mencium pipi Bisma sekilas

Bisma tak menyangka sama sekali jika Melody akan senekat itu menciumnya, namun dengan cuek dia langsung berjalan kembali melewati jalan yang harusnya tak dia lewati sementara melody langsung masuk ke dalam rumahnya. Melody melewati papanya yang sedang nonton tv di ruang depan membuat papanya sedikit bingung karena melody selalu mengucapkan salam sebelum masuk rumah setelah itu dia akan sekedar menawarkan teh atau apalah untuk papanya namun hari ini nihil, melody langsung masuk kedalam rumah bahkan cuek dengan papanya ini.

Melody kini berada di dalam kamarnya, dia tersenyum sambil memeluk gulingnya dengan gemas. Dia mengingat ingat kejadian hari ini lalu membuat tanda love di kalender, tepatnya pada tanggal hari ini, karena menurutnya hari ini tak boleh dilupakan selamanya, jadi dia harus mengingatnya dan ini adalah salah satu caranya mengingat hari jadinya dengan Bisma.


Sinar mentari mengusik tidur lelap Melody. Sesegera mungkin melody bangun dan langsung sibuk di kamar mandi kamarnya. Setelah 15 menit lamanya Melody sudah manpak cantik dengan kaos lengan panjang biru dan celana pensil berwarna hitam yang serasi dengan pakaiannya.

‘aku mau ke rumah Bisma akhh.. pasti nggak ada yang masak buat dia..’ ucap Melody sebelum menuruni tangga yang menghubungkan lantai satu dan lantai dua.

Melody langsung turun dari tangga lalu menemui ayahnya yang sedang sarapan pagi. Melody mencium pipi ayahnya lalu duduk di kursi meja makan yang berada di dekat ayahnya sarapan.

‘pa.. aku mau main ya pa..’ ijin Melody
‘main kemana..??’ selidik papa Melody
‘biasa pa..’ ucap Melody
‘ya sudahlah terserah kamu..’ ucap papa Melody
‘ya udah pa.. aku pergi dulu ya pa..’ ucap Melody yang langsung meraih tangan papanya yang hendak menyendok nasi dari piringnya lalu berlari menuju pintu keluar
‘eh.. eh.. eh.. kamu nggak sarapan dulu...’ teriak papa Melody karena Melody sudah cukup jauh
‘enggak pa..’ ucap melody juga berteriak

Melody langsung berlari masuk ke gang dan mulai berjalan santai ketika menemukan jalan besar lagi. Dia tak sabar untuk segera sampai di rumah Bisma, nafasnya sedikit tersengal karena memang dia tak pernah berlari sejauh itu sebelumnya. Akhirnya Melody sampai juga di depan sebuah rumah berpagar keperakan yang pasti rumah itu adalah rumah yang ditujunya.

Melody langsung masuk begitu saja karena pagar depan tidak terkunci. Setelah sampai di depan pintu utamapun dia hanya geleng geleng kepala karena ternyata pintunya juga tak terkunci. Melody langsung masuk saja ke dalam, dia tau seluruh seluk beluk di rumah Bisma karena Melody sudah cukup lama menjadi teman dingin Bisma. (maksudnya temenan tapi nggak di anggep, cuma di cuekin mulu..).

Melody langsung berjalan menuju dapur, dia membuka kulkas lalu mengambil semua keperluannya untuk membuat sarapan pagi untuk Bisma. Setengah jam sudah Melody berada di dapur bergulat dengan kompor dan bumbu bumbu masakan, sedangkan Bisma baru saja turun dari kamarnya yang ada di lantai atas karena baru saja bangun tidur. Bisma langsung mencium bau harum dari dapurnya. Dia tau siapa lagi kalau bukan Melody yang hampir setiap harinya datang untuk sekedar membangunkannya itu yang ada di dapurnya. Entah kenapa Bisma menerima Melody padahal Bisma sama sekali tak menganggap Melody.

‘udah bangun Bisma..’ ucap Melody sambil tersenyum ke arah Bisma sambil membawa hasil masakannya ke meja makan
‘masak apa lo..??’ tanya Bisma
‘masak yang ada di kulkas aja Biss..’ jawab Melody sekenanya
‘iya.. menunya apaan..’ ucap Bisma
‘kamu liat aja sendiri dong..’ ucap Melody
‘huufffttt... gue males makan..’ ucap Bisma setelah melihat apa yang di masak Melody
‘kapan sih Biss kamu mau makan Sayur.. sayur kan bagus buak kamu biar nggak sekurus sekarang..’ ucap Melody
‘haduhh.. lo kapan sadar si kalau gue nggak suka sayur.. jadi sampai kapanpun gue nggak akan makan sayur..’ ucap Bisma
‘aku bikinin nasi goreng ya..’ ucap Melody
‘nggak usah.. gue udah nggak laper.. lo bikinin gue capuchino aja deh..’ ucap Bisma sambil memasang earphone nya di telinganya

Melody langsung kembali ke dapur dan membuatkan pesanan Bisma. Tak memerlukan waktu lama, Melody sudah kembali dengan secangkir capuchino ditangannya, dia meletakkannya di meja yang ada di dekat Bisma yang sedang bersenandung. Melody langsung pergi ke meja makan dan membereskan masakannya tadi, setelah selesai barulah dia kembali menemui Bisma dengan cangkir capuchinonya yang sudah kosong.

‘Bisma.. makan di luar yuk..’ ajak Melody setengah berteriak karena earphone Bisma masih setia menyumpal telinga Bisma.
‘males gue.. kalau lo mau, lo pesen aja..’ jawab Bisma

Mau tidak mau Melody hanya diam saja, sebenarnya dia sudah sama sekali tak berminat untuk sarapan, dia hanya ingin melihat lelaki yang dicintainya itu agar sekali kali mau makan masakannya. Selama ini Bisma tak pernah mau makan masakannya, paling paling hanya makan lalapan yang di sediakannya atau sekedar makan nasi goreng yang dibuatnya, tapi jika dia masak masakan selain itu Bisma sama sekali tak mau menyentuhnya.

‘kenapa muka lo..??’ ucap Bisma sambil melepaskan salah satu earphonenya dari telingannya.
‘Bete..’ jawan singkat Melody
‘jadi lo udah nyerah jadi pacar gue..??’ ucap Bisma
‘bukan.. aku bete bukan karena nggak tahan sama kamu, tapi aku bosen aja diem..’ ucap Melody
‘gue kirain.. ya udah kita ketaman kemaren gimana..??’ ucap Bisma

Melody langsung mengangguk sambil tersenyum ke arah Bisma. Bisma langsung berdiri tanpa mandi lebih dahulu dan masih dengan kaos putih dan boxernya berjalan hendak keluar rumah.

‘Bisma..!!’ teriak Melody
‘apa..??’ tanya Bisma hanya menoleh

Melody hanya menunjuk ke arah celana Boxer Bisma yang cukup ketat, Bisma mengarahkan pandangannya pada celana Boxernya dan langsung berlari menaiki tangga sedangkan Melody hanya bisa geleng geleng kapala. 15 menit Bisma berada di atas membuat Melody cukup bosan, namun mengingat kejadian kemarin Melody malah melupakan kebosanannya tadi sampai Bisma akhirnya turun namun berbeda dengan tadi, kini Bisma menggunakan kaos berwarna hitam dengan jaket berwarna cokelat dan celana jeansnya.

‘yukk pergi..’ ucap Bisma dingin

Melody mengangguk lalu mengikuti langkah Bisma yang selalu tak dapat di sejajarinya itu.

Sebulan kemudian...

‘semoga kali ini Bisma mau..’ ucap Melody sambil memeluk kotak makanan yang berisi nasi goreng brokoli

Sudah hampir satu jam Melody menunggu Bisma di bangku taman kampus, namun Bisma belum juga menampakkan batang hidungnya. Dengan semangat Melody tetap menunggu kedatangan Bisma sampai akhirnya Melody melihat Bisma sedang asik membaca komik sambil tiduran di atas rumput.

‘huufftt... ternyata kamu disitu Bisma..’ ucap Melody sambil beranjak berdiri dengan malas

Melody duduk di dekat Bisma yang masih asik dengan earphone dan komiknya. Melody mengambil komik yang Bisma baca dan Bisma langsung duduk sambil memamerkan wajah marahnya menghadap wajah Melody.

‘apa apaan si dy.. gue lagi asik baca tau nggak..’ bentak Bisma
‘sekarang mendingan kamu makan siang dulu deh.. bacanya bisa entar lagi..’ ucap melody sambil menyodorkan kotak makanan yang dia bawa

Bisma langsung mengambil kotak makanan itu lalu membuangnya di atas rerumputan. Setelah itu dia mengambil komiknya yang masih ada di tangan melody.

‘lo tau gue nggak suka di atur..!!’ ucap Bisma yang langsung meninggalkan Melody, sedangkan Melody hanya bisa menangis sesegukan di taman kampus itu.

Melody segera menghapus air matanya, dia tau kalau Bisma tak suka mendengarnya menangis, hanya karena rasa cintanya pada Bisma yang begitu besar meskipun selama pacaran dengan Bisma dia hanya tersakiti namun bisa dekat dengan Bisma saja dia sudah merasa senang meski batinnya terluka.

Hari berikutnya Melody kembali membawakan bekal untuk Bisma namun Bisma tak muncul di depannya, mungkin Bisma masih marah padanya fikirnya. Seorang lelaki tiba tiba saja mendekatinya.

‘heyy..’ sapa lelaki itu
‘ehh Rafa..’ ucap melody sambil tersenyum
‘kamu nungguin Bisma lagi ya..’ ucap Rafa
‘iya Raff..’ ucap melody sambil tersenyum tulus
‘apa lo nggak capek disakitin terus sama Bisma..??’ tanya Rafa
‘dia nggak pernah nyakitin gue.. gue yang selalu nyari gara gara sama dia..’ ucap Melody
‘huufftt.. terserah pendapat lo aja deh.. emm.. itu boleh buat gue nggak gue laper nih..’ ucap Rafa sambil menunjuk bekal yang ada di pangkuan melody
‘kayaknya Bisma nggak mau nemuin aku deh.. ya udah ini buat kamu aja.. kalau nggak enak aku nggak tanggung ya.. soalnya Bisma nggak pernah mau makan apa yang aku bikin..’ ucap Melody sambil tersenyum simpul

Hati Rafa miris mendengar penuturan gadis manis yang ada di depannya kini. Dia segera membuka bekal yang dibawa melody lalu memakan nasi goreng dengan telur mata sapi di atasnya itu dengan lahap.

‘kayaknya Bisma perlu di bawa ke rumah sakit deh..’ ucap Rafa
‘loh kok gitu..??” ucap Melody
‘masa masakan seenak ini dia nggak mau makan..’ ucap Rafa dengan mulut penuh terisi
‘jangan muji aku deh Rafa.. patokan aku ya hanya Bisma.. kalau dia tak mau memakannya berarti nggak enak..’ ucap Melody


‘ssiiittt...’ ucap Bisma sambil memukul pohon tempatnya bersembunyi setelah tadi dia melewati taman dan melihat Melody tak sendiri.
‘jadi lo mau main gila di belakang gua.. lo udah berani main main sama gue..’ ucap Bisma lirih sambil tersenyum tipis melihat Rafa dan Melody yang duduk berdampingan

‘Rafa.. gue pulang dulu ya, kotak makannya lo bawa aja, gue punya banyak kok lagian makanannya belum abis kan..’ ucap Melody yang tanpa menunggu jawaban Rafa langsung meninggalkan taman kampu dan berlari menuju taman kompleks dimana dia menyatakan cintanya terhadap Bisma sebulan yang lalu.

Melody menangis sejadi jadinya di gazebo taman yang cukup sepi itu. Dia tak tau lagi bagaimana cara agar Bisma sedikit saja menghargainya atau setidaknya menganggapnya ada.

‘jadi sekarang lo nangis setelah main dibelakang gue..’ ucap Bisma mengagetkan Melody

Melody langsung menghapus semua air matanya.

‘maksud kamu apa Bisma..??’ tanya Melody
‘gue liat lo di taman kampus lagi selingkuh sama si Curut..’ ucap Bisma sinis
‘Bisma aku sama Rafa nggak ada hubungan apa apa Bisma.. sumpah aku sama dia nggak ada hubungan apa apa..’ ucap Melody sambil memegangi lengen Bisma
‘lo fikir dengan lo sumpah.. dengan lo nangis dan ngotorin baju gue gue percaya.. lagian gue emang nggak pernah suka sama lo, jadi tersrah lo mau jalan sama siapa aja yang lo suka..’ ucap Bisma yang melepaskan pegangan Melody dengan paksa lalu meninggalkan melody sendirian
‘apa kamu semarah itu Bisma sampai kamu bilang kamu nggak pernah mencintai aku.. atau memang aku yang bodoh mencintai kamu selama ini..’ucap Melodi sambil menenggelamkan wajahnya di antara lututnya yang dipeluknya.#bisadibayangkan?


Pagi pagi sekali Melody sudah ada di depan rumah Bisma. Saat Bisma keluar dari rumah melody langsung menyodorkan kotak makanan pada Bisma.

‘Bisma.. aku janji aku nggak akan deket deket dengan cowok lain lagi Bisma.. tapi pliss maafin aku Bisma..’ mohon Melody
‘sorryy.. gue nggak butuh makanan sampah lo itu..’ ucap Bisma sambil menampik kotak makanan yang dibawa Melody.
‘Bisma.. apa sih salah aku.. apa salah makanan yang aku bikin.. apa sehina itu aku atau sebenci itu kamu sampe selalu buang makanan yang aku bikin..’ ucap Melody dengan mata berkaca kaca
‘lo emang nggak salah apa apa sama gue.. tapi gue muak sama sikap lo yang sok sabar ngehadapin gue, tapi nyatanya lo main belakang sama orang lain..’ ucap Bisma
‘dulu kamu bilang ke aku kalau aku bakal nyesel suka sama kamu dan sekarang aku bilang sama kamu.. aku NYESEL CINTA SAMA KAMU BISMA..!!’ teriak Melody lalu berlalu pergi entah kemana.
‘bagus deh dia pergi.. jadi nggak ada lagi yang ngegangguin hidup gue..’ ucap Bisma sambil memasangkan benda kacil kesayangannya di telinganya apalagi kalau bukan earphonenya.

Sehari.. dua hari.. tiga hari.. seminggu... dua minggu.. hingga sebulan lamanya Bisma tak bertemu dengan Melody. Bukan perasaan tenang karena tak ada yang mengganggunya yang dia dapat, malah yang ada adalah rasa bersalahnya telah menyakiti gadis manis bernama Melody itu.

‘aaaaarrrgggggggghhhhhhh...!! kok gue malah ngerasa kahilangan dia sih..’ teriak Bisma di dalam kamarnya sambil menjambak rambutnya sendiri

Bisma segera mengambil ponselnya lalu mengirim pesan singkat untuk Melody.

From : Bisma
Gue pengen ketemu lo di Cafe biasa kita jalan..
gue janji nggak bakal bikin lo nangis kali ini..
 gue mohon lo mau ketemu gue..

Bisma

Melody agak kaget ketika menerima pesan singkat dari mantan kekasihnya yang masih sangat dicintainya itu. Melody segera berkemas untuk menemui Bisma dan memberikan undangan pernikahannya pada Bisma.


Melody kini mengedarkan pandangannya ke segala arah mencari sosok lelaki yang sudah sebulan lebih tak terlihat dan tak menghiasi hidupnya lagi dengan kata kata dinginnya maupun kecuekannya. Dengan senyum kecil Melody mendekat ke arah Bisma berada.

‘haii Bisma..’ sapa Melodi
‘haii dy.. huufftt.. akhirnya kamu dateng juga..’ ucap Bisma dengan nafas beratnya
‘aku nggak salah dengerkan Biss.. kamu nggak pake kata..’ ucap Melody
‘maafin aku dy.. selama ini aku selalu aja bikin kamu sakit hati.. bikin kamu nangis.. dan nggak pernah bisa bikin kamu seneng..’ ucap Bisma
‘nggak kok Biss.. seluruh kenangan aku sama kamu itu aku anggep sebagai kenangan terindah dalan hidup aku..’ ucap Melody
‘aku mau nebus semua kesalahan aku ke kamu dy.. aku mau kita balikan dy..’ ucap Bisma
‘semoga kamu ngerti Bis.. maaf sungguh ku tak bisa untuk kembali pada sama kamu Bisma..  aku akan menikah minggu depan dengan Rafa.. ini undangan buat kamu.. aku mohon sama kamu ngertiin aku Bisma..’ ucap Melody yang langsung pergi meninggalkan Bisma dengan deraian air mata
‘maaf Bisma.. aku tak sanggup lagi buat kamu sakiti Bisma..’ batin Melody

‘Aaarrgggghhhh...’ geram Bisma sambil meremas hancur undangan yang ada di tangannya

From : Bisma
Kenapa sih kamu ninggalin aku di saat aku udah mecintaimu..
Aku sangat mencintaimu Dy..
I U Melody


‘kenapa baru sakarang kamu mencintaiku Bisma.. kenapa kamu selalu terlambat menyadari keberadaanku Bisma..’ batin Melody sambil menangis di dalam kamarnya karena dia tak ingin papanya tau dia sebenarnya sama sekali tak mencintai Rafa


Hari ini hari paling berat untuk dijalani Bisma. Bisma sudah rapi dengankemeja dan jasnya. Mata merahnya tak dapat disembunyikannya karena semalaman dia tidak tidur, terlebih dia juga sempat menangis.

‘jika ini keputusanmu, aku ingin melihatmu bahagia meski hanya untuk kali ini saja..’ ucap Bisma sambil menatap dirinya dalam cermin

Di tempat lain..

‘Bisma.. apa yang harus aku lakukan.. aku mencintaimu Bisma.. ‘ batin Melody sambil memejamkan matanya
‘mbak.. mbak cantik sekali..  saya tinggal bmak sendiri dulu.. selamat ya mbak..’ ucap penata rias yang baru saja selesai merias Melody
‘haruskah aku kabur untukmu Bisma..??’ batin Melody sambil menatap bayangannya dalam cermin.

Semua orang berdiri termasuk Bisma yang datang ke acara pernikahan Melody. Melody menatap ke arah Bisma yang tersenyum getir ke arahnya. Melody masih terus berjalan ke pelaminan  di dampingi papanya disampinya namun tiba tiba Melody menghentikan langkahnya. Dia berlari ke arah Rafa.

‘Rafa.. maaf.. aku nggak bisa bohongin perasaan aku Raff.. aku mencintai Bisma..’ ucap Melody sambil menangis di depan Rafa dan menggenggam tangan Rafa
‘pergilah..  raih Bisma dy.. aku yakin kamu akan bahagia bersamanya..’ ucap Rafa

Bisma sudah keluar dari tempat acara pernikahannya, namun tubuhnya masih terlihat di depan gedung mewah tempat pelaksanaan pernikahan yang harusnya terjadi ini. Melody langsung mengangkat gaunnya lalu berlari benghampiri Bisma. Melody langsung memeluk Bisma dari belakang ketika dia kali dapat mengejar Bisma.

‘jangan benci aku Bisma..’ ucap Melody sambil menangis

Bisma menitihkan air matanya. Dia segera melepaskan pelukan Melody lalu berbalik badan dan memeluk Melody yang lengkap dengan busana pernikahannya itu.

‘aku mencintaimu dy..’ ucap Bisma di telinga Melody
‘aku juga Bisma..’ ucap melody sambil membalas pelukan Bisma
‘jangan pergi dariku dy..’ ucap Bisma semakin memper erat pelukannya.
‘nggak akan pernah Bisma..’ ucap Melody
‘kamu janji..’ ucap Bisma
‘aku janji Bisma..’ ucap Melody

Bisma melepaskan pelukannya pada melody, di dekatkannya wajahnya pada melody dan cupppsss... Bisma mencium bibir Melody untuk yang pertama kalinya. Semua tamu yang menghadiri yang harusnya pernikahan Rafa dan Melody bertepuk tangan, sebagian dari mereka ada yang menangis terharu tak terkecuali papa Melody.

‘semoga kamu bahagia Melody..’ lirih Rafael yang ikut melihat kejadian itu sambi tersenyum

END